Selasa, 03 Februari 2009

ARTI WARNA PADA FESES BAYI

Kegiatan buang air besar seorang bayi kadang membuat kawatir sebagian oarang tua, khususnya pada warna, bentuk dan polanya. Sebelum kita menjadi cemas, pada kesempatan ini Bunda Radit mau berbagi tips yang Bunda Radit Sadur dari dr.Waldi Nurhamzah, Sp.A, tentang feses bayi.
(http://info.balitacerdas.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=45)

Umumnya warna tinja pada bayi dapat dibedakan menjadi kuning, coklet, hijau, merah dan putih/keabu-abuan. Untuk mengetahui normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi kita, dapat dideteksi dari warna-warna tinja tersebut.

KUNING
Warna Kuning dapat diindikasikan sebagai fases normal untuk bayi, apabila bayi mendapat ASI yang penuh, tanpa campuran susu formula, warna kuning dari fases yang dihasilkan lebih cerah dan cemerlang(didominasi warna kuning. Yang berarti sibayi mendapat ASI penuh dari foremik (ASI depan) dan hindmilk(ASI belakang).

HIJAU
Warna Hijau pada fases bayi masih dikategorikan normal, tapi warna ini tidak boleh terus-menerus muncul karena hal tersebut berarti cara ibu memberikan ASI kurang tepat/belum benar (yang terhisap oleh bayi hanya foremik saja, kasus tersebut tejadi kalau produksi ASI melimpah.dimana sibayi selalu mengisap ASI depan terlebih dahulu yang mempunyai kandungan gula & laktosa tapi rendah lemak yang membuat bayi cepat lapar kembali & ASI belakang yang mengandung banyak lemak akan terhisap setelah foremik habis, padahal hidmik (ASI belakang) inilah yang membuat tinja menjadi kuning.

Sedikit tambahan info dari milis : kalau bayi hanya mendapat foremilk yang mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan yang akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu), sehingga bayi merasa tak nyaman (kolik).
Mestinya yang bagus itu tidak hijau terus, tapi hijau kuning, hijau dan kuning, bergantian. "Ini berarti bayi mendapat ASI yang komplet, dari foremilk sampai hindmilk supaya kandungan gizinya komplet. Nah, ibu harus mengusahakan agar bayinya mendapat foremilk dan hindmilk sekaligus."
Sayangnya, disamping ASI, ibu juga kerap memberikan tambahan susu formula. Sebelum proses menyusunya mencapai hindmilk, anak sudah telanjur diberi susu formula hingga kenyang. Akibatnya, ia hanya mendapat ASI foremilk saja.
Waldi menyarankan, "Berikan ASI secara eksklusif. Perbaiki penatalaksanaan pemberiannya agar bayi bisa mendapat foremilk dan hindmilk." Kiatnya mudah; susui bayi dengan salah satu payudara sampai ASI di situ habis, baru pindah ke payudara berikutnya.



MERAH
Warna Merah pada fases bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang menyertainya, darah tersebut bisa berasal dari tubuh bayi atau dari ibunya yang terisap pada saat proses persalinan,jika darah tersebut berasal dari ibunya, maka fasesnya akan ditemukan bercak hitam & berlangsung 1 s/d 2 hari. Apabila darah tersebut bukan berasal dari 2 hal tersebut kemungkinan lainnya bisa karena alergi susu formula atau penyumbatan pada usus & hal tersebut perlu penanganan cepat danh segera berkonsultasi pada dokter.

PUTIH/KEABU-ABUAN
Jika warna Putih/keabu-abuan pada kotoran bayi terjadi, maka hal tersebut harus segera diwaspadai. karena warna putih menunjukan gangguan yang cukup riskan yang mungkin disebabkan gangguan pada hatu/penyumbatan saluran empedu pada bayi. yang berarti cairan empedunya tidak dapat mewarnai tinjanya, yang berarti sibayi harus segera dibawa kedokter.

BENTUK FASES
Feses bayi di dua hari pertama setelah dilahirkan berbentuk aspal lembek setelah itu akan bergumpal seperti jeli, padat, berbiji & berupa cairan. Fases bayi yang diberi ASI ekslusif akan berbentuk pasta/kream, berbiji & cair seperti menceret

FREKUENSI BAB
Frekuensi BAB pada bayi berbeda-beda khususnya diminggu keempat & keliam yang pertama, dalam sehari bisa lima kali.bayi yang minum ASI ekslusif bisa gak BAB sampai empat hari bahkan sampai tujuh hari, jangan kawatir itu normal selama perkembangannya tidak terganggu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar